Memilih Duta Agar Busana Muslim Indonesia Mendunia
Wardah Fazriyati | wawa | Rabu, 14 September 2011 | 18:47 WIB
KOMPAS.com - Upaya menjadikan Indonesia sebagai kiblat busana muslim dunia semakin gencar. Berbagai pihak menyatakan dukungannya mengangkat potensi busana muslim, di negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.
Satu diantaranya dengan memilih sosok duta fashion muslim, melalui pemilihan Muslimah Beauty 2011.
Pemilihan Muslimah Beauty prakarsa Indonesia Islamic Fashion Consortium (IIFC) ini merupakan rangkaian kegiatan untuk mengangkat fashion busana muslim di Indonesia.
Sebelumnya, ajang pameran busana muslim "Indonesia Islamic Fashion Fair" yang digelar di Central Park Mall, Jakarta Barat juga berhasil menarik animo masyarakat. Sebanyak seribu potong busana muslim rancangan desainer bertalenta Indonesia laris terjual di ajang IIFF ini.
Terbukti, busana muslim rancangan desainer muda dan terkemuka di Indonesia memiliki potensi besar. Apalagi dengan rancangan busana muslim masa kini yang lebih dinamis, modis, namun tetap mengacu pada kaidah.
Ajang fashion bergengsi di tanah air, Jakarta Fashion Week inisiasi Femina Group, juga konsisten memberikan dukungan terhadap perkembangan busana muslim. Menggandeng Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI), JFW berkomitmen mengangkat potensi busana muslim Indonesia.
Menjaring ribuan muslimah
Muslimah Beauty 2011 merupakan kontes kecantikan muslimah pertama di Indonesia, bahkan di dunia, secara online. Pemilihan online ini menjaring 1.170 pendaftar, yang kemudian diseleksi menjadi 50, dan tepilih 10 finalis menuju grand final.
Pemilihan ini berhasil menarik minat perempuan usia 18-24 tahun dari berbagai provinsi di Indonesia. Perempuan dengan berbagai profesi ini percaya diri mengikuti pemilihan, lantaran memenuhi sejumlah persayaratan. Di antaranya, berjilbab, menguasai bahasa asing, berprestasi, dan bisa mengaji Al-Quran dengan baik, sebagai salah satu karakter Islami yang patut dimiliki duta fashion muslim Indonesia.
"Harapan ke depannya pemilihan ini bisa mendunia, menyerupai Miss Universe, hanya saja bedanya, para peserta tampil tertutup dengan balutan busana muslim, dan hanya terbuka pada bagian wajah dan tangan. Pemilihan duta fashion muslim secara online ini untuk pertamakalinya di Indonesia, bahkan di dunia. Inisiatif ini semoga bisa memicu munculnya kontes serupa di negara-negara lain, terutamanya negara anggota OKI," kata Eka Shanty, Direktur IIFC saat di sela malam final Pemilihan Muslimah Beauty di Hotel Sahid Jakarta, Selasa (13/9/2011) lalu.
Menurut Eka, kehadiran sosok duta fashion muslim menjadi inspirasi sekaligus representasi fashion busana muslim di Indonesia. Sosok duta inilah nantinya yang akan membawa nama besar Indonesia, terutama fashion busana muslim dan muslimah modern yang berprestasi dan bertalenta, dengan kepribadian Islami.
"Tugas mereka adalah mempromosikan busana muslim Indonesia, dan keindahan dunia Islam di Indonesia yang berbeda dengan beberapa negara muslim lainnya di dunia," kata Eka.
Selanjutnya, Eka berencana mengajak duta fashion muslim Indonesia ke ajang internasional. Dalam waktu dekat, 23-25 Desember 2011, IIFC bersama duta fashion muslim berencana mengikuti ajang Paris International Fair of Moslem World.
"Perancis merupakan negara dengan jumlah pemeluk Islam terbesar di Eropa. Keterlibatan kita di kegiatan bertaraf internasional ini bisa menjadi kesempatan baik untuk mempromosikan potensi busana muslim Indonesia yang kaya dengan inovasi," jelas Eka.
Dika terpilih sebagai duta
Pemilihan Muslimah Beauty 2011, yang didukung oleh perancang ternama Indonesia seperti Irna Mutiara, Boyonz Ilyas, Dian Pelangi, Malik Moestaram, Najua Yanti, dan label busana muslim Shafira serta Zoya, akhirnya memilih pemenang.
Gelar Duta Fashion Muslim Indonesia diberikan kepada Dika Restiyani (23), seorang entrepreneur yang juga memiliki perhatian besar terhadap dunia sosial.
Perempuan yang lulus dengan predikat Cum Laude dari Nanyang Technological University Singapura, jurusan International Political Economy ini memiliki passion, yakni muslimah bisa berkiprah di panggung internasional.
Pendiri grup relawan, Pelangi untuk Negeri ini memimpin lebih dari 100 relawan yang aktif mengadakan kegiatan sosial untuk anak. Tak hanya itu, Dika juga sukses memimpin 12 karyawan dalam mengembangkan bisnis pembuatan boneka yang sudah digelutinya sejak duduk di kursi SMA.
Muslimah Beauty 2011 juga memilih:
Runner Up 1: Kholifah Nuzulia Firdausy (23), pendiri komunitas muslimah di Malang.
Runer Up II: Nurul Adiyanti (22), perempuan berjilbab yang mahir dalam public speaking.
Satu diantaranya dengan memilih sosok duta fashion muslim, melalui pemilihan Muslimah Beauty 2011.
Pemilihan Muslimah Beauty prakarsa Indonesia Islamic Fashion Consortium (IIFC) ini merupakan rangkaian kegiatan untuk mengangkat fashion busana muslim di Indonesia.
Sebelumnya, ajang pameran busana muslim "Indonesia Islamic Fashion Fair" yang digelar di Central Park Mall, Jakarta Barat juga berhasil menarik animo masyarakat. Sebanyak seribu potong busana muslim rancangan desainer bertalenta Indonesia laris terjual di ajang IIFF ini.
Terbukti, busana muslim rancangan desainer muda dan terkemuka di Indonesia memiliki potensi besar. Apalagi dengan rancangan busana muslim masa kini yang lebih dinamis, modis, namun tetap mengacu pada kaidah.
Ajang fashion bergengsi di tanah air, Jakarta Fashion Week inisiasi Femina Group, juga konsisten memberikan dukungan terhadap perkembangan busana muslim. Menggandeng Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI), JFW berkomitmen mengangkat potensi busana muslim Indonesia.
Menjaring ribuan muslimah
Muslimah Beauty 2011 merupakan kontes kecantikan muslimah pertama di Indonesia, bahkan di dunia, secara online. Pemilihan online ini menjaring 1.170 pendaftar, yang kemudian diseleksi menjadi 50, dan tepilih 10 finalis menuju grand final.
Pemilihan ini berhasil menarik minat perempuan usia 18-24 tahun dari berbagai provinsi di Indonesia. Perempuan dengan berbagai profesi ini percaya diri mengikuti pemilihan, lantaran memenuhi sejumlah persayaratan. Di antaranya, berjilbab, menguasai bahasa asing, berprestasi, dan bisa mengaji Al-Quran dengan baik, sebagai salah satu karakter Islami yang patut dimiliki duta fashion muslim Indonesia.
"Harapan ke depannya pemilihan ini bisa mendunia, menyerupai Miss Universe, hanya saja bedanya, para peserta tampil tertutup dengan balutan busana muslim, dan hanya terbuka pada bagian wajah dan tangan. Pemilihan duta fashion muslim secara online ini untuk pertamakalinya di Indonesia, bahkan di dunia. Inisiatif ini semoga bisa memicu munculnya kontes serupa di negara-negara lain, terutamanya negara anggota OKI," kata Eka Shanty, Direktur IIFC saat di sela malam final Pemilihan Muslimah Beauty di Hotel Sahid Jakarta, Selasa (13/9/2011) lalu.
Menurut Eka, kehadiran sosok duta fashion muslim menjadi inspirasi sekaligus representasi fashion busana muslim di Indonesia. Sosok duta inilah nantinya yang akan membawa nama besar Indonesia, terutama fashion busana muslim dan muslimah modern yang berprestasi dan bertalenta, dengan kepribadian Islami.
"Tugas mereka adalah mempromosikan busana muslim Indonesia, dan keindahan dunia Islam di Indonesia yang berbeda dengan beberapa negara muslim lainnya di dunia," kata Eka.
Selanjutnya, Eka berencana mengajak duta fashion muslim Indonesia ke ajang internasional. Dalam waktu dekat, 23-25 Desember 2011, IIFC bersama duta fashion muslim berencana mengikuti ajang Paris International Fair of Moslem World.
"Perancis merupakan negara dengan jumlah pemeluk Islam terbesar di Eropa. Keterlibatan kita di kegiatan bertaraf internasional ini bisa menjadi kesempatan baik untuk mempromosikan potensi busana muslim Indonesia yang kaya dengan inovasi," jelas Eka.
Dika terpilih sebagai duta
Pemilihan Muslimah Beauty 2011, yang didukung oleh perancang ternama Indonesia seperti Irna Mutiara, Boyonz Ilyas, Dian Pelangi, Malik Moestaram, Najua Yanti, dan label busana muslim Shafira serta Zoya, akhirnya memilih pemenang.
Gelar Duta Fashion Muslim Indonesia diberikan kepada Dika Restiyani (23), seorang entrepreneur yang juga memiliki perhatian besar terhadap dunia sosial.
Perempuan yang lulus dengan predikat Cum Laude dari Nanyang Technological University Singapura, jurusan International Political Economy ini memiliki passion, yakni muslimah bisa berkiprah di panggung internasional.
Pendiri grup relawan, Pelangi untuk Negeri ini memimpin lebih dari 100 relawan yang aktif mengadakan kegiatan sosial untuk anak. Tak hanya itu, Dika juga sukses memimpin 12 karyawan dalam mengembangkan bisnis pembuatan boneka yang sudah digelutinya sejak duduk di kursi SMA.
Muslimah Beauty 2011 juga memilih:
Runner Up 1: Kholifah Nuzulia Firdausy (23), pendiri komunitas muslimah di Malang.
Runer Up II: Nurul Adiyanti (22), perempuan berjilbab yang mahir dalam public speaking.
Sent from Indosat BlackBerry powered by
0 komentar:
Posting Komentar